Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Media Sosial

Gambar
Barangkali, kita terlalu tergesa-gesa. Hingga lupa untuk menutup pintu kembali. Barangkali, kita terlalu gegabah. Hingga membiarkan orang lain masuk dan mengetahui cerita kita. Ada sebuah hal yang dahulu menimbulkan banyak tanda tanya di benak ini. Tatkala jari ini masih hangat sekali dengan salah satu media sosial. Beberapa tahun yang lalu, aku mengunggah beberapa aktivitasku di dunia maya. Beberapa hal tentang apa yang tengah aku lakukan. Seperti, buku yang aku baca, ruangan yang aku tempati, hidangan yang kumakan, prestasi, kesenangan, bahkan lokasi di mana aku berada. Saat itu, seseorang mengatakan kepadaku. Kurang lebih intinya, begini.  Jangan terlalu sering mengunggah kehidupanmu di media sosial. Itu berbahaya!   Aku tidak mengerti —pada saat itu — sebenarnya, apa yang dimaksud berbahaya di sini. Yang kutahu, apa salahnya berbagi cerita. Kalau dipikir, untuk apa memiliki media sosial kalau tidak ada isinya? Ya, tentang kehidupanku. Tentang aku. Begit

Kaca Spion

Gambar
Dahulu, ada seorang teman yang tiba-tiba mengajakku berbicara lewat media sosial. Mungkin bukan berbicara, tapi mengobrol. Pada saat itu, aku terkejut. Tumben sekali, ujarku dalam hati. Aku jarang sekali berbicara padanya, baik di dunia maya terutama di dunia nyata. Namun, karena dia salah satu teman, apa salahnya membaca pesannya.  Ternyata, pesan yang ia kirimkan bertajuk tentang ingatannya terhadap sesuatu. Lagi-lagi berbicara tentang ingatan.. dan barangkali pada saat itu aku salah mengatakan. Aku ingin menghiburnya (mungkin membujuk) agar jangan terlalu berlarut dengan ingatan itu. Ada analogi yang kukatakan. Begini, "...lepas kaca spionmu, pandanglah ke depan.." Pada saat itu, aku tidak memahami betul apa yang kuucapkan, kukira begitu. Bukankah, kaca spion adalah sesuatu yang memberikan "kontrol" secara tidak langsung? Kaca spion membantu kita memprediksi gerak, dan masih banyak lagi fungsi dari kaca spion yang aku sebut itu. Itu pada sepeda motor