Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Academic Writing

Semester demi semester berlalu. Menulis adalah hal yang kompleks. Paling tidak, perlu ada ide atau gagasan di dalam pikiran. Lalu dituliskan ke kertas atau diketik pada lembar halaman Ms. Word. Bukan hanya menulis, tapi merangkai ide membutuhkan pemikiran yang keras. Pemilihan kata juga menjadi hal yang perlu dipertimbangkan. Maksud dan tujuan pun menjadi poin penting. Apalah arti sebuah tulisan tanpa pesan tertentu? Salah satu istilah yang akhir-akhir ini kerap terdengar adalah academic writing . Kedengarannya sangat berkelas, bukan begitu? Benar, sangat berkelas. Dari segi pemilihan kata, penempatannya, dan segala hal yang membuat tulisan menjadi mangkus dan sangkil. Ada satu hal yang juga terpikirkan olehku, khususnya salah satu "segmen" pada academic writing yang kerap digunakan, yaitu membuat kutipan.  Nini (2090) berpendapat ....... Sedangkan Awi (2078) menyatakan bahwa ... Sama halnya dengan Pearl (2066), ia mengatakan bahwa ...... Ilustrasi singkat kutipan masa depan.

Yang Terlewatkan

Akhir-akhir ini, hari demi hari yang terlewati sedikit memberikan kesan yang tidak begitu baik. Dunia seakan-akan tidak memihak kepadaku. Di mana keresahan seolah-olah menjadi makanan sehari-hari. Ini adalah 2021, setelah sekitar 5 (lima) bulan aku menunda draft tulisanku di sini. Bukankah hidup ini tidak terlepas dari keresahan? Kekhawatiran terkait masa depan adalah hal yang sepertinya wajar bagi orang-orang atau kaum yang saat ini berada dalam fase mencari jati diri. Kadang, aku juga merasa demikian. Apalagi ketika melihat pencapaian orang lain yang luar biasa wah! Berpikir lebih lagi tentang pencapaian orang lain, pemikiran bahwa "sebenarnya aku bisa" juga sering menghantui diri. Lagi-lagi, kecewa menjadi hal yang pasti. Menyesal, merasa punya kesempatan yang sama, tapi tidak memanfaatkannya. Namun, pemikiran demikian suatu hari berubah karena sesuatu yang tiba-tiba aku ingat. Ini adalah pembicaraanku dengan seseorang, mengenai fase dalam kehidupan. Kecewa dan penyesalan