Porsi Kehidupan

Halo, sudah September!

Satu tahun lebih bersama pandemi bukanlah hal yang singkat. Mungkin, banyak sekali manusia yang tadinya selalu berada di luar, tetapi akhirnya bernaung di rumah dalam waktu yang lama. Pun, mereka yang mencintai keberadaan rumah semakin lengket dengan suasananya. 

Berbicara tentang berdiam diri di rumah, aku jadi teringat salah satu perkataan temanku. Bahwasanya, keadaan seperti saat ini dikatakan cukup melelahkan dari segi mental. Mungkin, raga boleh beristirahat dari pergerakan. Namun, pikiran tidak terlepas dari overthinking. Apakah kalian merasakan hal yang sama? Jika iya, selamat. Kalian tidak sendiri. So am I.

Terlepas dari kegundahan dan pemikiran negatif yang bermunculan selama di rumah saja, sebenarnya aku menjadi paham akan banyak hal, dari perspektif pribadi, yang menurutku perlu dibagikan di sini. Salah satunya adalah tentang porsi kehidupan. The portion of life, atau, ya, begitulah.

Semenjak pandemi, internet menjadi teman karib di waktu luang. Hal ini berimbas pada penggunaan media sosial yang cukup menyita waktu. Lalu, kalian tahu, bukan? Media sosial adalah ruang tanpa sekat; tanpa batas, di mana kalian bisa melihat kehidupan banyak orang dengan satu kali klik saja. Bermodalkan kuota internet atau jaringan nirkabel, semuanya dapat kalian akses dengan mudah.

Bukan hanya kalian yang berpikir demikian, pun aku.

Selama bermedia sosial, aku memperhatikan beberapa sampel pengguna, dalam hal ini, teman-temanku. Di media sosial, mereka kerap membagikan momen-momen kehidupan serta pencapaiannya. Semuanya unik, berbeda, dan menarik. Ada yang membagikan tulisan puisinya, ada yang membagikan potretnya ketika sedang mengikuti aktivitas relawan Covid-19, serta ada pula yang membagikan gita indah yang merupakan suaranya. Berbagai cerita, bukan begitu?

Aku tersenyum. Aku mulai memaknai keragaman hidup. Ada seseorang yang begini, begitu, ada yang begitu begini, dan begini begitu. Semuanya punya karakteristik, keunikan, dan peran masing-masing yang sesuai dengan apa yang mereka miliki. Porsi kehidupan, bukan begitu?

Perbedaan memang tidak jarang menjadi hal yang dianggap sebagai perpecahan. Namun, dari hal yang sederhana ini, aku belajar poin penting bahwa, perbedaan bukan hanya tentang perpecahan, tetapi juga tentang harmonisasi dalam hidup. Di mana terdapat berbagai hal yang unik, mengejutkan, dan indah. 

Pada akhir tulisan ini, aku mengharapkan agar pesannya tersampaikan kepada kalian, siapa saja yang membaca ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Tentang Hari Kemarin

Dan Dia

Kembali Bertemu