Kala Bosan Melanda: Kawan Mahasiswa




Dia adalah orang yang duduk di bangku sana! Baru hari ini aku bertemu dengan mata yang begitu terbakar dengan semangat akan keberhasilan orang lain. Dialah yang selalu berkata agar aku, kamu, dan kita semua terpacu untuk membunuh rasa bosan dengan hal-hal bermanfaat; berprestasi misalnya.

Sebagai seorang mahasiswa, tidak menutup kemungkinan bagi seseorang untuk merasa bosan dan lelah dengan perkuliahan. Mungkin terpikirkan untuk mencari jurusan lain, atau mencari pengalaman lain saja. Atau mungkin, termakan dengan bisikan di dalam batin yang meronta-ronta kelelahan akan dunia malam sang mahasiswa. Jangan salah paham dulu, kawan! Dunia malam di sini bukanlah dalam makna yang negatif, tapi maksudnya adalah dunia malam yang biasa mahasiswa lakukan. Begadang mengerjakan tugas dan belajar. 

Berbicara tentang semua itu, sempat terbaca di salah satu situs web bahwa beberapa mahasiswa akan merasa kehilangan motivasi pada saat pertengahan semester. Hingga bosan menyerang, dan rasa ingin mundur pun tiba. Di kasus yang berbeda, beberapa mahasiswa merasa semakin bingung dengan masa depannya. Merasa tidak jelas, mau ke mana diri ini setelah wisuda kelak? 

Semakin tenggelam dalam kebosanan pun mengarahkan diri kepada kurangnya semangat dalam mengerjakan sesuatu; menjalani sesuatu. Ketika semangat memudar, maka usaha ikut-ikutan mengendur sehingga berdampak pada kegiatan akademik yang dijalani. Bahkan, sampai kegiatan non-akademik pun dapat ikut terpengaruh.

Bosan tidak salah. 

Dalam hidup ini, memang ada titik di mana seseorang akan merasa jenuh dengan keadaan. Apalagi keadaan yang reguler; cenderung konstan dan tidak berubah-ubah. Kita tidak bicara tentang keadaan yang sulit, ini hanya tentang keadaan yang statis. 

Dan, mahasiswa yang merasa bosan sehingga kehilangan alasan untuk berkuliah, bisa jadi ia berada dalam fase ini, terlepas dari beban perkuliahan yang dirasakan. Well, sekali lagi ini tidaklah salah. Tapi, ada yang harus yang dilakukan dalam menghadapi perasaan ini.

Ketika sudah berada dalam fase bosan, maka inilah fase yang harusnya cepat-cepat disadari. Segera cari hal yang baru, dengan catatan tidak mengesampingkan perkuliahan. Bisa jadi seperti mengikuti komunitas baru, belajar hal-hal baru, mengikuti kompetisi, dan lain sebagainya. Bahkan, mencari kebiasaan baru di tengah masa perkuliahan seperti mencari makanan baru di kantin bisa menjadi pengobat akan rasa bosan.

Rasa bosan itu sering muncul ketika seseorang berhadapan dengan hal-hal yang intensitasnya begitu sering. Sehingga, jeda itu dibutuhkan. Tapi bukan berarti harus berhenti, karena menunda dan memutuskan untuk berhenti itu adalah hal yang jauh berbeda. Pun, menunda bukan berarti seseorang harus meninggalkan semua kehidupan kuliah untuk sesaat; tidak. Namun, ini maksudnya adalah menunda beberapa menit untuk bernapas. Memandang keadaan sekitar. Merencanakan sesuatu, atau hanya duduk berdiam mencari hal yang baru.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Tentang Hari Kemarin

Dan Dia

Kembali Bertemu