Keikhlasan

Mau sebaik apa pun, kalau dia tidak suka padamu, dan meneruskan ketidaksukaannya itu, ya...

Begitulah seterusnya.

Sebuah kutipan yang melintas di pikiranku. Kala itu, aku adalah seorang remaja yang tengah mencari jati diri..

Tapi, memang benar. Walaupun kita sudah berusaha melakukan yang "terbaik", tetap saja ada orang-orang yang tidak menyukai kita. Entah karena perbedaan sudut pandang, atau masalah hatinya, dan lain sebagainya.

Kadang, kita sudah berusaha agar bersikap baik kepada semua orang. Namun, ada beberapa jiwa yang merasa tidak menyukai "kebaikan" yang kita lakukan itu. Hati-hati juga, jangan-jangan, jiwa itu adalah jiwa kita.

Kita sudah "berusaha baik" saja, masih ada yang tidak menyukai kita. Lantas, bagaimana jika kita terus menerus dalam keburukan? 

Semua itu, manusiawi.. Semua orang punya sudut pandangnya masing-masing dalam menyikapi dan merasakan sesuatu. Karena itulah... Kita tidak bisa memaksakan mereka agar menyukai kita.

Kuncinya, ikhlas...

Teruslah menjadi baik tanpa harus memikirkan kebencian orang lain. Jangan tumbang hanya karena alunan ketidaksukaan. Justru, jadikanlah semua itu sebagai motivasi agar terus berbuat baik.

Tidak perlu membenci mereka yang membencimu, cukup jadi orang yang terus menerus baik, lebih baik dari hari ini, esok bahkan seterusnya. Itu sudah cukup.

Bukankah balas dendam terbaik adalah dengan cara menjadikan diri kita lebih baik?

Mari menebarkan kebaikan di tempat kita berpijak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Tentang Hari Kemarin

Dan Dia

Kembali Bertemu