TRY TO UNDERSTAND...




Bicara tentang manusia. Kita, manusia, makhluk sosial. Kita membutuhkan orang lain dalam kehidupan ini. Hidup bermasyarakat adalah penerapan dari kalimat "manusia adalah makhluk sosial". Berarti, mau tidak mau kita harus berhadapan dengan orang banyak. Banyak hal yang "akan" dilakukan saat kita berhadapan dengan orang banyak. Salah satunya yaitu, tentang "bicara".

Kadang, kita sudah berbicara baik-baik. Kita sudah berdo'a yang terbaik. Namun, tetap saja, kalau "dia" memang tidak suka dengan kita, ya ndak bisa dipaksakan. Kita hidup bukan untuk disukai oleh seluruh manusia. Setiap manusia punya sudut pandangnya masing-masing, dan tidak mungkin bagi kita untuk "mengatur" agar sudut pandang mereka sesuai dengan kehendak kita.

Kita harus belajar mengerti, dan memposisikan diri. Tidak semua hal harus berjalan sesuai pemikiran kita. Tidak semua orang bisa menerima kita. Kita tidak bisa memaksa orang lain, yang ada, nanti malah akan memperkeruh keadaan.

Kita hidup di dunia ini dengan banyak hati, dan mereka perlu dijaga. Memang tidak mungkin membuat "hati-hati" itu mengerti dengan kehendak kita. Tapi, di sinilah, urgensi dari kesabaran yang hakiki. Tidak semua orang bisa menahan diri kala orang lain tidak mengikuti dan mengindahkan apa yang dikehendakinya.

Pada akhirnya, kita bertemu pada sebuah proses belajar, yaitu mengasah kesabaran. Mungkin, tidak sedikit dari kita yang kesulitan melakukannya. Tapi, mau tidak mau, kita harus.

Ingat! Hidup ini belajar. Kendati menghindar, mau tak mau, kita pasti akan bertemu dengan kondisi yang memaksakan diri kita agar belajar.

Belajar, belajar, belajar. Lalui laksana tirta membelah daratan; alirannya. Begitulah hidup. Kita harus belajar memahami keadaan orang lain. Tidak selamanya keadaan selalu memihak kepada kita. Kala itu, cobalah untuk bersabar dan mengerti.

Yakin saja, jika kita sering mengasah kesabaran, ia akan bertambah, in syaa Allaah. Seperti kita belajar Matematika, jika kita rajin berlatih, maka kita akan bisa melakukannya dengan mudah. Lalu yang paling utama, mintalah pertolongan kepada Sang Khaliq, Allaah Subhanahu Wa Ta'ala, karena Ia-lah yang mampu membolak-balik hati seseorang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Tentang Hari Kemarin

Dan Dia

Kembali Bertemu