WAYS TO STOP THE HABIT OF UPLOADING SELF PHOTOS ON SOCIAL MEDIA

Disclaimer:
Aku punya alasan tersendiri terkait dengan kecenderungan untuk tidak mengunggah foto. Faktanya, kadang-kadang aku juga masih menggunakan foto diri di sosial media. Selamat belajar!

Kalau ditanya, Vasa pengen upload foto yang keren? Pastinya. Tidak jarang, diri ini sampai bergumam dalam hati, "duh bagus banget foto ini..". Konflik batin pun dimulai. Tidak jarang, sampai galau mau di upload atau tidak.

Karena aku adalah salah satu orang yang masih learn about how to stop the habit, aku memutuskan untuk membuat beberapa tips untuk menghentikan kebiasaan itu (lebih tepatnya memaksa diri). Baiklah, let's check it out first!

1. Replace
Memindahkan semua foto diri ke perangkat yang jarang digunakan. Kalau punya flashdisk, jangan segan untuk memindahkannya ke flashdisk, atau harddisk. Biasanya, kita online media sosial dari ponsel, sehingga kalau kita mau upload sesuatu, kita tidak akan menemukan foto kita di galeri ponsel kitaCara ini juga dapat membuat memori internal ponsel menjadi lebih "leluasa" untuk menyimpan file yang lebih penting, seperti video pembahasan pelajaran, murattal, dan lain sebagainya.

2. Follow 
Cara kedua juga lumayan ampuh atas izin-Nya. Mengikuti di sini maksudnya adalah... tedenggg. Baiklah, mengikuti di sini maksudnya adalah mengikuti akun-akun yang tidak posting foto diri. Lama-kelamaan, kita akan merasa tidak enak kalau mengunggah foto kita (karena sebagian besar dari followers/following/friends kita di media sosial tidak melakukannya). Analoginya, jika kamu berbeda sendiri (apalagi dalam masalah outfit), kadang timbul rasa tidak enak, 'kan?   

3. Reduce 
Cara ketiga ini cukup sulit bagi teman-teman yang sudah "addicted" banget dengan berfoto ria (tidak terkecuali aku, sih). Namun, kalau kita mau coba, bisa (pelan-pelan). Misalnya, hari ini biasanya berfoto sebanyak 30 jepret, besok kurangi jadi 20 jepret, begitu selanjutnya. Memang, tidak ada sesuatu tanpa proses, namun, jika kita tidak memulai, kapan bisa terjadi proses? So, semangat, gih. Aku juga lagi berusaha, kamu juga, ya! 

4. Switch
Cara keempat juga bisa jadi alternatif jika teman-teman suka "unggah snap" di media sosial, atau mau update. Cobalah untuk beralih, dari berfoto ria menjadi memotret alam. Alam itu indah, lhoo. Kadang, kita terlalu sibuk dengan keindahan wajah kita (maasyaAllah) sampai kita tidak sadar bahwa alam di sekitar kita itu juga indah. Selain itu, lumayan ada stok untuk "feeds" di Instagram, ya 'kan?

5. Wipe
Ini adalah cara terakhir kalau memang sudah tidak bisa menahan lagi. Caranya, hapus saja (seperti kau menghapus.... kesalahanmu waktu mengerjakan PR). Iya, musnahkan saja agar dirimu terbiasa tidak mengunggahnya. Oke, ini termasuk level "ekstrim" bagi kita, karena sayang fotonya bagus tapi mau dihapus.

6. Pray
Ini adalah sesuatu (eh), hal yang harus dilakukan! Ini required banget! Ingatlah, hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mampu membolak-balikkan hati. Jadi, banyak-banyak berdo'a agar istiqomah dan dipermudah dalam berhenti mengunggah foto diri ke media sosial. You must do it!

Baiklah, mungkin hanya ini tips dariku, semoga bermanfaat untuk teman-teman. Sekali lagi, segala sesuatu itu membutuhkan proses, namun, kapan proses akan terbentuk kalau kita belum mencoba untuk  mulai?

Kalau ada ide lain, yang aneh bin greget juga boleh kok ditambah di komentar, siapa tahu ada yang interested dengan cara dari teman-teman. Terima kasih sudah mau membaca, semoga kita bisa melakukannya ya, aamiin.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Tentang Hari Kemarin

Dan Dia

Kembali Bertemu