Jangan Sedih Karena Sendiri

Jangan sedih karena sendiri.

Bersama itu membutuhkan proses. Bukankah pasir dan kawan-kawannya membutuhkan waktu untuk berintegrasi menjadi beton yang kokoh? 

Sama halnya seperti kita. Everything needs process..

Tidak sedikit dari kita mengeluhkan kesendirian. Merasa keberatan ketika menyadari bahwa kita masih sendiri. Hari berganti hari, pekan berganti, bulan berganti bulan, hingga tahun berganti tahun, berapa hari raya kita lewati dengan kesendirian. Lalu pada akhirnya, terperangkap dalam perasaan sedih yang timbul akibat kesendirian itu. 

Terkadang, kita harus banyak-banyak mengambil sisi positif dari sesuatu. Ketika melihat kesendirian, persepsi kita adalah ketidakpastian, kegalauan tiada akhir, dan lain sebagainya. 

Kita berandai-andai pasangan yang sempurna, yang selalu berada bersama kita, dengan harapan bisa menghilangkan semua beban yang kita rasakan. Padahal, dari kesendirian, kita bisa belajar untuk belajar.  

Ketika sendiri, kita masih punya waktu yang banyak untuk belajar ilmu agama. Tanggung jawab kita belum terlalu banyak. Kita masih bisa menyiapkan sebaik-baik waktu, tenaga, dan usaha untuk belajar ilmu agama. Mumpung belum sibuk. Atau, belajar bagaimana menjadi orang tua, belajar menata kehidupan, dan lain sebagainya. 

Setelah kita menikah, belum tentu waktu luang yang kita miliki hari ini akan sama setelah kita menikah. Ada banyak tanggung jawab yang harus diemban. Pernikahan bukan hanya mengenai berbagi cinta, namun lebih daripada itu. 

Mungkin, berteman dengan orang yang sudah menikah pun bisa dijadikan salah satu "bayangan" bagi kita yang masih sendiri. Kita bisa belajar dari mereka yang sudah mengerti esensi dari pernikahan. Belajar dari mereka yang sudah memiliki anak-anak. Belajar dari mereka yang sudah merasakan bagaimana pasang surut kehidupan rumah tangga. 

Ketika kita merasa sendiri, cobalah mengingat, bahwa kita memiliki keluarga. Ada ayah, ibu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek, dan lain-lain. Cobalah berbagi bersama keluarga. Duduk bersama mereka. Bercerita. Berbagi pengalaman, atau hanya segelintir dari hal-hal yang terjadi saat bekerja. Terkadang kesendirian itu tidak tercipta begitu saja, namun karena kita yang membuat persepsi sendiri.

Kemudian, ketika kita merasa sendiri, cobalah berbaik sangka kepada Allah. Selalu ada hikmah dari setiap hal. Apa pun yang terjadi, pasti ada jawabannya nanti.

Maka bersabarlah. Jangan sedih karena merasa sendiri.. Allah selalu punya cara yang paling baik dalam memberikan sesuatu. Allah yang mampu mengatur segala sesuatu di dunia ini, termasuk pertemuanmu dengannya.

Semoga Allah memudahkan pertemuan kalian, aamiin..



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Tentang Hari Kemarin

Dan Dia

Kembali Bertemu