Karakter dan Perspektif

      

Manusia itu punya karakter yang berbeda-beda. Meskipun kembar, identik, tetap saja karakter menjadi pembeda. Ada klasifikasi karakter seperti melankolis, plegmatis, sanguinis, dan koleris, atau bahkan klasifikasi introvert, ekstrovert, dan ambitrovert. Pun 16 karakter dari MBTI, namun tetap saja. Andaikan ada 2 orang dengan klasifikasi karakter (kepribadian) yang sama, namun hal tersebut bukanlah indikator bahwa karakter mereka benar-benar sama. Pasti ada perbedaan.

Berbicara tentang karakter manusia, setiap hari kita menemui banyak orang dengan karakteristik masing-masing. Ada yang terlihat arogan, namun ternyata murah senyum. Ada pula yang pendiam, namun ternyata di beberapa sisi, ia suka berbicara, dan lain sebagainya.

Terkadang, karakter ini bersifat dinamis, ya?

Mungkin, lingkup kita dalam kehidupan sehari-hari itu tidak sepenuhnya di satu tempat. Di sekolah dan di rumah, tentu berbeda. Di tempat les dan di ruang guru, tentu berbeda. Lalu, apa kaitannya dengan karakter?

Coba kita buat sebuah kertas. Lalu kita lakukan survei sederhana dari setiap teman kita. Minta mereka untuk menuliskan karakter kita dengan jujur. Tidak perlu banyak-banyak, ambil 2 sampai 5 teman di salah satu lingkup. Bandingkan hasilnya.

Apakah 100% sama? Tentu tidak. Kemudian, kita lakukan survei ke tempat lain, apakah hasilnya sama? Jauh berbeda.

Jadi kawan-kawan, begini. Bisa dikatakan, dari survei sederhana tadi, kita ambil kesimpulan. Bahwa, pandangan orang lain terhadap kita benar-benar berpengaruh terhadap penilaian karakter kita bagi mereka. Mereka yang setiap hari berinteraksi dengan kita, mengetahui diri kita seutuhnya, mungkin akan banyak menyebutkan kekurangan kita. Atau mungkin, menuliskan kelebihan kita yang barangkali hanya muncul ketika duduk bersamanya. 

Sebaliknya, orang yang tidak begitu dekat dengan kita, cenderung tidak mengetahui titik-titik yang menjadi kekurangan kita.  Atau menilai langsung hanya karena raut wajah kita yang begitu menjengkelkan bagi mereka. Jadi, kembali lagi. Karakter kita menurut orang lain adalah apa yang ada di dalam pikirannya. Ini terkait dengan perspektif.

Setiap orang mempunyai perspektif yang berbeda. Karenanya, ada beberapa orang yang menyukaimu seutuhnya dan ada juga yang tidak menyukaimu. Ini adalah perspektif. Bagaimana orang lain memandang dirimu. Setelah mengetahui hal ini, kuharap kau, aku, dan kita semua mengerti. Mengapa sebaik apa pun kita mencoba, tetap saja ada yang tidak menyukai kita.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Tentang Hari Kemarin

Dan Dia

Kembali Bertemu